Kemajuan teknologi yang semakin pesat nyatanya dapat mempengaruhi jenis permainan anak dan cara bermain mereka. Permainan digital seperti playstation, gadget dan online games seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi permainan digital dapat mengembangkan beberapa kemampuan anak misalnya strategi berpikir dan kreativitas. Di sisi lain permainan digital berdampak negatif dan mengarahkan anak-anak untuk berada pada situasi yang dapat memisahkannya dari interaksi sosial, antara lain anak lebih banyak dalam ruangan, minim interaksi sosial dan emosi, minim akan pergerakan tubuh sehingga anak cenderung mengalami rasa malas.

Ada kesan bahwa permainan digital menjauhkan anak dari sikap positif seperti empati dan bertanggung jawab. Kepekaan sosial menjadi berkurang karena anak-anak menjadi kurang peduli pada hal-hal yang ada di sekitarnya. Anak-anak era digital saat ini kehilangan kesempatan bermain tradisional yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan kerja sama antar anak, penyesuaian diri, mengembangkan sikap empati, percaya diri, kontrol diri dan keberanian (Kurniati; 2011). Contoh permainan tersebut adalah petak umpet, bermain benteng, kelereng, lompat tali, ular naga dan lain sebagainya. Kehilangan kesempatan bermain tradisional  tentu akan berdampak pada pembentukan karakter anak.

Bermain memberikan banyak sekali manfaat pada perkembangan psikologis anak, baik secara kognitif, motorik, bahasa, sosial dan emosional seperti yang sudah dijelaskan pada artikel bermain sebelumnya. Agar anak  berkembang seimbang, orangtua perlu menerapkan metode diet bermain gadget dengan playplate (www.learningworkforkids.com), yaitu suatu cara yang digunakan orangtua untuk mengelola waktu bermain bagi anak dalam sehari-hari.

Yuk ikuti artikel selanjutnya untuk mengetahui bentuk kegiatan playplate!